• Belanja & Kuliner

Mengapa Produk Ramah Lingkungan Mahal? Ini Penyebabnya

Puitika Aisyah Aini | Minggu, 31/12/2023 11:43 WIB
Mengapa Produk Ramah Lingkungan Mahal? Ini Penyebabnya Ilustrasi

Anekagaya.com - Pernahkah anda dengan semangat bertekad untuk menggunakan produk-produk lebih ramah lingkungan demi menyelamatkan bumi? Namun berakhir sedih ketika melihat harganya yang ternyata lebih mahal dibanding produk konvensional.

Anda mungkin bertanya-tanya, bukankah seharusnya produk ramah lingkungan dibanderol dengan harga rendah untuk menarik perhatian masyarakat? Kenapa produk-produk ini justru lebih mahal?

Berikut beberapa penyebab produk ramah lingkungan lebih mahal, yang dihimpun dari berbagai sumber:

1. Bahan Mentah

Bahan mentah yang digunakan untuk memproduksi produk ramah lingkungan seringkali berasal dari sumber yang ditanam, dipanen, atau diekstraksi dengan meminimalisir dampak yang diterima lingkungan dan masyarakat sekitar. Oleh karenanya, bahan-bahan ini cenderung memakan biaya lebih besar.

Tak jarang pula bahan mentah yang digunakan pengusaha produk ramah lingkungan memerlukan pemrosesan dan metode manufaktur yang lebih intensif. Oleh karenanya membutuhkan waktu lebih lama dan biaya lebih besar untuk menghasilkan barang jadi.

Selain itu, dalam proses pengolahan dan transportasinya, pengusaha produk ramah lingkungan lebih condong untuk menggunakan energi terbarukan, yang sayangnya hingga saat ini masih mahal.

2. Etika Berindustri

Ketika bicara tentang produk ramah lingkungan, maka sejatinya kita membicarakan upaya menyelamatkan bumi yang berlandaskan etika. Apalah arti produk ramah lingkungan yang tak ramah pada tangan-tangan manusia yang merajutnya?

Pekerja membutuhkan upah dan lokasi bekerja membutuhkan perawatan serta pengawasan untuk memastikan keamanannya. Dua hal ini tak jarang dipangkas demi menurunkan biaya produksi sehingga harga jual dapat ditekan serendah mungkin.

Kesadaran akan pentingnya menjaga bumi seringkali diiringi kesadaran untuk memanusiakan manusia di balik layar. Oleh karenanya, banyak pengusaha produk ramah lingkungan memprioritaskan pemberian upah dan kondisi kerja yang layak kepada para pekerjanya. Alahasil, biaya produksi otomatis naik yang berimbas pada harga jual. 

3. Tanpa Bahan Kimia

Salah satu cara untuk menekan harga jual adalah penggunaan bahan kimia seperti pengawet dan pestisida. Dengan menggunakan bahan kimia ini, pengusaha dapat menghindari metode pengawetan atau pengendalian yang selain lebih alami juga lebih mahal.
Selain risiko kesehatan terhadap pekerja dan konsumen, penggunaan bahan kimia yang bisa bersifat racun juga dapat mencemari lingkungan. Namun, manfaat komersialnya sering kali lebih besar dibanding risikonya di mata banyak pengusaha.

Penghilangan bahan kimia dalam produk ramah lingkungan mau tak mau akan meningkatkan biaya produksi yang akan berpengaruh pada harga jual. Sebab, barang-barang tersebut harus memenuhi standar yang lebih tinggi sehingga dapat dipastikan aman digunakan manusia dan tidak mengandung bahan kimia berbahaya.

4. Kemasan Produk

Sama seperti produknya sendiri, material yang digunakan untuk mengemas produk ramah lingkungan juga harus ramah lingkungan. Baik material yang mudah terurai secara alami ataupun hasil daur ulang, kemasan ramah lingkungan pun cenderung memakan ongkos produksi lebih tinggi sama halnya dengan produk di dalamnya.

Maraknya jual beli online juga menjadi persoalan tersendiri mengingat mengemas barang untuk dikirim ke pembeli di luar kota tentu memerlukan perhatian lebih daripada mengemas barang yang langsung diterima pembeli. 

Plastik dan bubble wrap menjadi hal yang sulit ditinggalkan demi memastikan produk tidak basah atau rusak dalam perjalanan. Sayangnya,meski telah tersedia, alternatif dari dua bahan tersebut memaksa pengusaha untuk merogoh kantong lebih dalam.

5. Permintaan Pasar

Harga yang lebih tinggi menyebabkan permintaan akan produk ramah lingkungan sulit naik. Di saat yang sama, rendahnya permintaan ini juga merupakan salah satu faktor utama yang menyebabkan harga sulit turun.

Ketika permintaan akan suatu barang tinggi, perusahaan akan tetap mendapatkan keuntungan meski menurunkan margin keuntungan yang kemudian berakibat turunnya harga jual. Namun, ketika permintaan tersebut rendah, perusahaan akan kesulitan melakukan penjualan sehingga menurunkan harga hampir pasti tidak akan memberikan keuntungan.

Selain itu, semakin banyak produksi suatu produk, semakin sedikit biaya yang harus dikeluarkan (skala ekonomi). Pengusaha produk ramah lingkungan cenderung memiliki tingkat produksi yang lebih rendah dan perputaran stok yang lebih lambat karena menyesuaikan jumlah barang terjual di pasar.

Pasar yang sepi juga mengurangi minat penjual untuk berkecimpung di industri tersebut. Akibatnya, produk ramah lingkungan menjadi kurang variatif dan hingga saat ini jumlahnya belum sebanyak produk lainnya yang tidak ramah lingkungan.

 

FOLLOW US