Anekagaya.com -  Ada yang menarik dalam pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan masyarakat  di GOR Stadion Patriot, Kota Bekasi, Jumat (16/2/2024). Jokowi mengaku bingung dengan nama Seblak, kuliner yang diceritakan salah satu peserta pertemuan.

"Seblak, apa itu?," tanya Jokowi kepada Yulianti, salah satu peserta yang berjualan seblak.

Pertanyaan orang nomor satu di Indonesia ini, seketika memantik keriuhan seluruh stadion. Terlebih, sepertinya, Presiden memang tidak tahu apa itu seblak.

"Makanan khas Jawa Barat pak. Sayur sayuran, bakso, sosis, kerupuk dijadiin satu, dicampur, dioseng gitu," jawab Yulianti, yang saat itu juga membuat Presiden langsung paham tentang seblak.

Seperti dikatakan Yulianti, seblak adalah kuliner tradisional asal Jawa Barat. Makanan ini memiliki bahan utama kerupuk dengan rempah kencur sebagai bumbu penyedapnya. Proses pembuatannya pun cukup mudah dan dapat dimasak di rumah.

Anda hanya perlu merebus kerupuk hingga kenyal kemudian tumis dengan bumbu yang terdiri dari kencur, bawang merah, bawang putih dan bumbu penyedap rasa lainnya. Anda juga bisa menambahkan topping bakso, telur, sawi, dan sosis agar lebih nikmat saat disantap

Seblak sendiri asal katanya adalah nyeblak dari bahasa Sunda yang artinya kaget atau mengagetkan. Seblak bisa berarti sebagai makanan yang mengagetkan karena bentuknya yang unik dan rasa pedas yang muncul ketika disantap.

Nama seblak juga disebut-sebut  gabungan dari dua bahasa sunda yaitu segak dan nyegak yang artinya menyengat. Ini karena aroma kencur yang kuat hingga menusuk hidung sebagai salah satu bahan utama seblak. 

Asal-usul seblak ditengarai bermula dari makanan di Garut, yakni kerupuk leor. Leor jika diartikan dalam bahasa Indonesia artinya lemas. Berarti makanan kerupuk leor di Garut adalah kerupuk lemas.

Bisa jadi, dari sini jugalah ide seblak muncul. Sebab, kerupuk leor juga berbahan dasar kerupuk yang direbus hingga lemas.

Ide pembuatan seblak, konon, dipicu oleh banyaknya sisa kerupuk yang tidak terjual di salah satu pabrik daerah Jawa Barat. Nah, agar tidak mubazir, masyarakat setempat mengkreasikan kerupuk tersebut hingga akhirnya terciptalah seblak. 

Pada kemunculan awalnya, seblak tak memiliki topping atau pelengkap seperti yang banyak dijual di Jakarta dan kota lainnya.

Bahkan sampai sekarang, seblak yang banyak dijajakan di daerah Sunda seperti Garut, Jatinangor, Cimahi, hingga Bandung juga masih memiliki tampilan kerupuk lembek yang dimasak dengan sambal tanpa topping apapun. Jika harus ada topping, biasanya hanya telur yang telah diorak-arik bersama bumbu.