• Seni&Budaya

Saat Sebuah Foto Kabarkan Apa Yang Terjadi di Jalur Gaza

Yunita Rahman | Jum'at, 19/04/2024 14:00 WIB
Saat Sebuah Foto Kabarkan Apa Yang Terjadi di Jalur Gaza Ilustrasi

Anekagaya.com - Fotografer Palestina Mohammed Salem memenangkan penghargaan World Press Photo of the Year yang bergengsi tahun ini pada hari Kamis dengan gambaran kehilangan dan kesedihan di Gaza.

Foto tersebut memperlihatkan seorang wanita Palestina sedang menggendong tubuh keponakan kecilnya yang terbunuh dalam serangan Israel.

Foto tersebut, yang diambil di Khan Younis, Gaza, hanya beberapa hari setelah anak Salem lahir, menunjukkan Inas Abu Maamar yang berusia 36 tahun menggendong Saly yang berusia lima tahun, yang terbunuh bersama ibu dan saudara perempuannya ketika sebuah rudal Israel menghantam rumah mereka.

Salem, yang bekerja untuk kantor berita Reuters, menggambarkan foto yang diambil pada tanggal 2 November ini sebagai "momen yang kuat dan menyedihkan yang merangkum gambaran yang lebih luas tentang apa yang terjadi di Jalur Gaza."

Gambar tersebut “benar-benar merangkum dampak yang dirasakan,” kata ketua juri global Fiona Shields, kepala fotografi di The Guardian, seperti dikutip dari The New Arab, Jumat (19/4/2024).

"Sungguh mengharukan untuk melihat dan pada saat yang sama menjadi argumen untuk perdamaian, yang sangat kuat ketika perdamaian kadang-kadang terasa seperti sebuah fantasi yang tidak mungkin terjadi,” tambahnya.

Juri World Press Photo memuji rasa kepedulian dan rasa hormat dari foto tersebut serta menawarkan "pandangan sekilas metaforis dan literal tentang kehilangan yang tak terbayangkan".

Foto ini diambil saat Israel sedang melancarkan perang di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 33.900 warga Palestina – 72 persen di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.

Setidaknya 76.000 orang terluka dalam perang yang sama yang dimulai pada 7 Oktober.

Penduduk Gaza yang berjumlah 2,3 juta jiwa juga berada dalam kondisi kemanusiaan yang sangat buruk, menghadapi kekurangan makanan, tempat tinggal, dan obat-obatan, serta kelaparan yang membayangi wilayah kantong yang terkepung tersebut. Ini bukan pertama kalinya Salem mendapat pengakuan atas karyanya.

Dia menerima penghargaan World Press Photo lebih dari satu dekade lalu untuk penggambaran lain mengenai jumlah korban jiwa dalam serangan Israel di Jalur Gaza.

Israel telah berusaha untuk menjauhkan jurnalis internasional dan independen dari Gaza.

Hal ini hanya mengizinkan media tertentu untuk mengakses Jalur Gaza dengan sangat terbatas, dengan wartawan yang ditempatkan di militer Israel, yang meninjau dan mengizinkan semua rekaman atau pelaporan perang sebelum disiarkan.

Semua jalur akses lainnya ke Gaza, termasuk penyeberangan Rafah di Mesir, ditutup untuk pers.

Kritikus berpendapat bahwa pendekatan ini hanya memungkinkan narasi Israel mengenai perang tersebut untuk disajikan, sehingga menjadikan pekerjaan jurnalis lapangan seperti Salem penting dalam mendokumentasikan realitas perang Israel di wilayah Palestina yang terkepung.

Perang ini juga sangat mematikan bagi para jurnalis, dengan setidaknya 97 jurnalis dan pekerja media tewas di wilayah kantong tersebut sejak tanggal 7 Oktober, yang sebagian besar adalah warga Palestina, menurut laporan tanggal 18 April yang diterbitkan oleh Komite Perlindungan Jurnalis.

 

FOLLOW US