• Seni&Budaya

Pakai Angka atau Huruf? Ini Cara Menulis Bilangan Dalam Kalimat

Puitika Aisyah Aini | Minggu, 21/04/2024 18:52 WIB
Pakai Angka atau Huruf? Ini Cara Menulis Bilangan Dalam Kalimat Ilustrasi

Anekagaya.com - Sebagian besar orang masih sering bingung ketika menulis bilangan dalam kalimat. Kapan harus menggunakan angka, kapan pula memakai huruf?

Melansir laman resmi ejaan kemendikbud, berikut panduan penulisan bilangan yang tepat:

1. Penulisan lambang bilangan atau nomor lazim menggunakan angka arab atau romawi

- Angka Arab: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9

- Angka Romawi: I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, L (50), C (100), D (500), M (1.000), V̄ (5.000), M̄ (1.000.000)

2. Bilangan dalam kalimat yang dapat ditulis dengan satu kata ditulis menggunakan huruf, kecuali jika digunakan secara berurutan dalam perincian.

Contoh: Dia makan nasi padang sampai tiga kali kemarin; Saya punya lebih dari seribu boneka; Diantara 35 mobil yang disewa, 20 berwarna hitam, 12 berwarna putih, dan 3 berwarna merah

3. Angka digunakan untuk menyatakan ukuran (seperti panjang, berat, luas, isi, dan waktu) dan nilai (seperti uang dan persentase)

Contoh: 0,5 sentimeter; 3 kilogram; 1 hektare; 10 liter; 2 jam 30 menit; Rp10.000,00; 5%; dll.

4. Bilangan yang ditulis dengan angka (lebih dari satu kata), apabila berada di awal kalimat, perlu ditambahkan kata lain seperti sebanyak, sejumlah, dan sebagainya atau diubah susunan kalimatnya.

Contoh: “Sebanyak 25 orang hadir di acara tersebut” atau “acara tersebut dihadiri 25 orang”

5. Bilangan besar dapat ditulis sebagian dengan huruf dan angka supaya lebih mudah dibaca.

Contoh: Film tersebut mendapat keuntungan sebesar 2 triliun rupiah, sebanyak 500 ribu buku hangus dalam kebakaran kemarin malam

6. Penulisan bilangan pada alamat (seperti jalan, rumah, apartemen, kamar, dan lain sebagainya) ditulis menggunakan angka.

Contoh: Jalan Kartika II No. 1; Hotel Salak, Kamar 169; Gedung Rektorat, Lantai II, Ruang 202

7. Angka digunakan untuk menomori bagian karangan atau kitab suci

Contoh: Bab II, Pasal 3, halaman 17; Surah Al-Alaq [96]:1; Matius 21:22

8. Bilangan yang ditulis dengan huruf seperti dalam peraturan perundang-undangan, akta, dan kuitansi dilakukan sebagai berikut:

- Bilangan utuh ditulis secara mandiri. Contoh: dua belas (12), tiga puluh lima (35), lima puluh lima ribu (55.000)

- Bilangan pecahan ditulis dengan per- yang diletakkan pada bilangan penyebut yang mengikutinya. Contoh: seperdua (½), tiga perempat (¾), satu persen (1%)

9. Bilangan tingkat dapat menggunakan angka Romawi, gabungan awalan ke- dan angka Arab, atau huruf.

Contoh: abad VII, abad ke-7, abad ketujuh

10. Penulisan angka dan akhiran -an ditulis menggunakan tanda hubung (-).

Contoh: tahun 2000-an awal (tahun dua ribuan awal), seharga 5.000-an (seharga lima ribuan)

11. Bilangan yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan, akta, atau kuitansi dapat ditulis dengan angka dan diikuti oleh huruf.

Contoh: Saya lampirkan tanda terima uang sebesar Rp900.500,00 (sembilan ratus ribu lima ratus rupiah)

12. Bilangan yang digunakan sebagai unsur nama geografi ditulis dengan huruf secara serangkai.

Contoh: Kelapadua, Simpanglima, dl.

Nah, itu dia panduan lengkap cara penulisan bilangan dalam kalimat. Jangan sampai salah lagi, ya.

 

FOLLOW US