• Spirit

Pembuktian Ilmiah, Amarah Bisa Sirna Dengan Cara Sederhana

Puitika Aisyah Aini | Senin, 15/04/2024 10:51 WIB
Pembuktian Ilmiah, Amarah Bisa Sirna Dengan Cara Sederhana Ilustrasi

Anekagaya.com - Anda kesulitan mengontrol emosi ketika marah? Tenang, coba ambil selembar kertas, tuliskan perasaan anda, kemudian buang atau hancurkan kertas tersebut.

Penelitian terbaru yang dipublikasikan di jurnal Scientific Reports menemukan bahwa teknik sederhana yang menuliskan reaksi seseorang terhadap kejadian buruk di selembar kertas kemudian membuangnya ternyata efektif untuk meredakan amarah.

Penelitian ini merupakan puncak dari penelitian sebelumnya selama bertahun-tahun mengenai hubungan antara kata-kata tertulis dan penurunan amarah. Temuan ini didasarkan pada temuan sebelumnya yang menunjukkan bagaimana interaksi dengan objek nyata dapat memengaruhi suasana hati seseorang.

“Kami memperkirakan metode kami akan menekan amarah sampai ke batas tertentu. Namun, kami terkejut bahwa kemarahan dapat dihilangkan hampir seluruhnya,” ujar ketua peneliti Nobuyuki Kawai dari Graduate School of Informatics, Universitas Nagoya.

Dalam studinya, Kawai dan mahasiswa pascasarjana Yuta Kanaya menginstruksikan 57 peserta yang merupakan mahasiswa dari universitas lokal untuk memberikan pendapat mereka tentang sebuah masalah sosial. Para peserta kemudian diberitahu bahwa jawaban mereka akan dinilai oleh mahasiswa doktor dari Universitas Nagoya.

Kenyataannya, setiap peserta akan mendapat penilaian buruk apapun jawaban mereka. Untuk lebih memprovokasi, setiap lembar jawaban peserta juga dibubuhi kalimat menghina yang berbunyi, “saya tidak percaya seseorang yang berpendidikan bisa berpikir seperti ini. Saya harap orang ini belajar sesuatu di kampus.”

Setelah lembar jawaban dikembalikan ke peserta, peneliti meminta mereka untuk menuliskan tanggapan mengenai hasil pemeriksaan tersebut dan juga mengidentifikasi apa yang mengusik emosi mereka di selembar kertas.

Satu kelompok peserta kemudian diminta untuk membuang kertas tersebut ke tempat sampah atau menyimpannya di map di atas meja. Sementara kelompok lainnya dipersilakan untuk menghancurkan kertas tersebut atau meletakkannya ke kotak plastik.

Para peserta kemudian diminta untuk menilai tingkat kemarahan mereka setelah dihina dan setelah membuang atau menyimpan kertas berisi respon emosi mereka. Sesuai perkiraan, para peserta memiliki tingkat kemarahan yang lebih tinggi setelah mendapat hinaan.

Namun, tingkat kemarahan peserta yang membuang kertas mereka ke tempat sampah atau menghancurkannya kembali ke kondisi normal. Sementara mereka yang tetap menyimpan kertas tersebut hanya mengalami sedikit penurunan amarah.

Para peneliti percaya bahwa penemuan mereka relevan karena mengontrol amarah di rumah dan di tempat kerja penting untuk dilakukan guna mengurangi dampak negatif pada kehidupan personal dan profesional seseorang.

Sebagai contoh, Kawai mengatakan bahwa teknik ini dapat diterapkan secara langsung dan cepat di situasi bisnis dengan menuliskan sumber kemarahan di selembar memo kemudian membuangnya. Para peneliti berharap teknik ini akan bermanfaat bagi para pebisnis yang berada dalam situasi stres.

 

FOLLOW US